BANDUNG.SWARAWANITA NET. -Pemilihan
Umum 2019 akan segera digelar berdasarkan KPU ada 4 partai yang tidak
mencalonkan mantan koruptor untuk maju menjadi caleg yaitu PKB, PPP Nasdem dan
PSI. Hal ini dikatakan Ketua BP Perda DPRD Provinsi Jawa Barat Drs.KH.Habib
Syarief Muhammad saat ditemui di ruangan
BP Perda DPRD Provinsi Jawa Barat, senin (4/2/2019).
Lebih jauh Politisi PPP yang menjadi Caleg No
1 Dapil Bandung-Cimahi ini menuturkan Terkait hal tersebut saya berpendapat
bahwa satu belum merata hanya diketahui oleh orang-orang terbatas saja artinya
pihak kpu atau bawaslu itu belum mengumumkan secara terbuka.Kedua kita sulit untuk memprediksi sampai sejauhmana
pemilih terpengaruh dengan isu itu ,tapi bagaimana saya melihat pemilih ini
adalah kelompok besar dan bisa dikategorikan sebagai berikut : kelompok 1
adalah kelompok yang sudah fanatik adalah kelompok tardisional
Kelompok 2 adalah kelompok milineal
adalah kelompok milineal ini juga sulit untuk memprediksi antara
pilihan yaitu antara idola dan pilihan karena rasional.
Kelompok 3 adalah kelompok massa mengambang
masa mengambang ini sulit di prediksi akan tergantung angin swing voters.
swing voters ini saya kira juga sangat tinggi
apakah berpengaruh dengan isu atau tidak yang jelas massa yang mengambang ini sudah
sangat traksional
Saat ini partai –partai tertentu memang sudah
mempersiapkan dana untuk itu pasti ada perubahan sehingga isu tadi mantan
koruptor dicalonkan , saya kira dampaknya kecil tidak terlalu besar , ya paling
tidak 10% , kalaus saya menilai itu
Tadi sosialisasi nya sangat kurang , itu
harus terbuka sifatnya sementara maaf itu banyak dipublish di media elektronik
saja, kareana maaf tak kala orang-orang baca di medsos apakah ini factual antara
yang factual dan hoax susah ditebak ini hoax atau factual.Itu masyarakat masih
kebingungan itu saya lihat,
Saya kira dampak untuk partai tidak terlalu
besar namun untuk dampak untuk pribadi-pribadi pilpres pasti itu sangat besar contoh bagaiman
gelagapannya pasangan 02 dipertanyakan
tentang mantan koruptor dicalonkan caleg, tapi saya kira itu tidak akan
signifikan , kalau saya melihat itu ujarnya.
Mengenai Caleg-caleg diberi tanda mantan
koruptor saya tidak setuju
Mantan koruptor terjun kedunia politik jadi caleg tidak setuju
, karena semacam ketidakkonsistenan pemerintah termasuk ketidak konsistenan partai
Di sini bagaimana nuansa menciderai nurani
rakyat , walau bagaimana hancurnya bangsa ini karena salah satunya karena
korupsi.Itu secara tidak langsung mentelorir budaya korupsi , ini dampaknya kecil tapi efeknya
nya akan menjadi presiden yang kurang baik menurut saya .Maaf seperti kata-kata
mainan ach orang indonesai gampang dihampura ujarnya.
Seorang koruptor saja bisa jadi caleg padahal
maaflah ada kalanya antara hukuman yang ditimpakan dengan kesalahan tidak
seimbang maksud saya mungkin dia dihukum
6-7 tahun penjara sementara hasil
korupsinya mungkin bisa untuk hidup 30 tahuan ujarnya.
Tidak sedikit para koruptor itu bisa menghirup
udara bebas, tetap menikmati kenikmatan dsb.Itulah yang mencederai keadilan
rakyat saya sebagai pribadi kurang sangat kurang sepakat kalau mantan koruptor
dicalonkan ,lagi kretabilitas caleg
tercoreng
Dipajangnya mantan koruptor di kertas suara menurut saya itu membuat malu lebih baik dari
awal diputuskan tidak diizinkan.Saya tidak habis pikir kenapa akhirnya MK
meloloskan mantan koruptor bisa mencalonkan diri menjadi caleg .
Kita sudah tahu korupsi termasuk penyakit
yang membuat Indonesia terpuruk
.harusnya Indonesia sudah take off sudah maju
jauh karena itulah sampai saat
ini KPK belum berhentikan yang menjadi
keberataannya mantan koruptor mencalonkan
caleg pungkasnya.
0 Komentar