BANDUNG.SWARAWANITA
NET,-Pemerintah
Kota (Pemkot) Bandung melaju
sebagai salah satu finalis dalam Anugrah Pajak Kendaraan Bermotor se-Jawa Barat
2019. Hal itu tidak terlepas dari kontribusi Pemkot Bandung merangsang
masyarakat untuk membayar pajak melalui berbagai program inovatif.
Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan
Daerah (BPPD) Kota Bandung, Arief Prasetya menyatakan, penilaian final
dilakukan dalam dua hari pada 7-8 Agustus 2019. Setiap finalis memaparkan
konsep pengelolaan dan inovasi yang diterapkan untuk menggenjot Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB).
“Ini penilaian final anugrah pajak
kendaraan bermotor oleh Dispenda Jabar. Kita itu masuk final dari tingkat kota
kabupaten itu ada 11 dan Pemkot Bandung salah satunya. Besok dipilih tiga kota
kabupaten yang masuk dan akan diumumkan pada saat ulang tahun Provinsi Jawa
Barat nanti 19 Agustus,” kata Arief di Trans Luxury Hotel Bandung, Jalan Gatot
Subroto, Rabu (7/8/2019).
Selain kategori pemerintah kota, di
level kecamatan se-Jawa Barat pun Kota Bandung mencatatkan Kecamatan Cibiru dan
Kecamatan Ujungberung masuk dalam jajaran finalis. Selain itu terdapat enam
kader pajak asal Kota Bandung yang juga ikut dalam deretan finalis.
“Kalau tadi informasi ada kota
kabupaten diambil tiga besar, kecamatan itu nanti diambil lima besar dan kader
penggerak pajak itu 20 orang, mudah mudahan bisa masuk,” katanya.
Arief memaparkan, saat ini Kota Bandung
terbilang cukup besar menyumbangkan PKB yang pada 2018 lalu tercatat di kisaran
Rp2,969 triliun. Dari raihan tersebut Pemkot Bandung mendapatkan bagi hasil
sebesar 30 persen atau senilai Rp897 miliar.
Kendati menyumbangkan nilai yang cukup
signifikan, namun Arief menegaskan, potensi pendapatan dari PKB ini akan terus
digenjot. Sehingga, Pemkot Bandung bisa mendapatkan lebih banyak nilai bagi
hasil sebagai tambahana amunisi guna mendukung berbagai program pembangunan di
Kota Bandung.
“Tidak hanya pendapatan, tapi bagaimana
kota kabuaten merespon dan membantu dalam upaya pembayaran pajak kendaraan
bermotor. Ada kendaraan bermotor yang tidak bayar pajak karena ada yang lupa,
tidak punya uang, ada yang ilang atau ada yang dijabel. Ini kita bereskan tapi
yang belum bayar kita ingatkan supaya membayar pajak,” bebernya.
Dalam penilaian akhir pemaparan
strategi dan inovasi Pemkot Bandung disampaikan langsung oleh Plh. Wali Kota
Bandung, Yana Mulyana. Dalam presentasinya, Yana memaparkan upaya Pemkot
Bandung yang tidak hanya puas dengan memanfaatkan media massa konvensional
untuk sosialisi pembayaran pajak, tetapi memaksimalkan beragam layanan digital
yang tersedia.
“Kita tatap muka langsung dengan
menggelar sosialisasi bersama masyarakat, terus medsos kita semua sudah pakai
untuk sosialisasi. Pembayaran juga kita permudah bisa lewat aplikasi,
minimarket bahkan sampai di Tokopedia juga kita bisa. Mudah-mudahan dengan
upaya ini tren yang tidak bayar PKB ini kita terus tekan,” ucap Yana.
Selain itu, Yana mengungkapkan, Pemkot
Bandung bahkan telah membuat surat edaran kepada tingkat kewilayahan agar turut
berperan aktif. Selain mengembangkan sosialisasi juga diharapkan mampu mengingatkan
langsung kesadaran masyarakat untuk membayar pajak.
Surat edaran ini lantas diterjemahkan
dengan inovasi di tingkat kewilayahan seperti yang dilakukan oleh Kecamatan
Cibiru dan Kecamatan Ujungberung. Salah satunya, di Kecamatan Cibiru sistem
pembayaran PKB bisa melalui tabungan di bank sampah lewat program Kurangi
Pisahkan Manfaatkan (Kang Pisman).
“Jadi di Cibiru itu masyarakat pakai
program Kang Pisman itu memilah sampah lalu nabung dengan sampah itu disetorkan
bisa untuk mencicil pembayaran pajak kendaraan. Lalu di Ujungberung yang jumlah
ojeknya luar biasa, dilakukan identifikasi ke pangkalan,” katanya.
0 Komentar