Bandung, Swarawanita.net - Direktur Utama PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan perbaikan pipa transmisi air baku PDAM Tirtawening Kota Bandung yang pecah, di NVRS 1 Dayeuhkolot Jembatan Citarum, Kampung Kaum RT 01/09, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.
Akibat pecahnya pipa Cast Iron dan Steel berdiameter 900 milimeter itu, PDAM Tirtawening kehilangan produksi debit air baku sebanyak 700 liter perdetik.
“Akibat adanya tekanan yang berlebih. Mudah-mudahan ini akan dapat diselesaikan dalam waktu kurang lebih 48 jam,” ungkap Sonny, saat meninjau lokasi pipa yang pecah, Senin (29/6/2020).
Sonny mengklaim, pelayanan PDAM terhadap konsumen tidak terganggu dampak pecahnya pipa ini, lantaran pihaknya mengganti dengan jalur dari utara, Dago Bengkok dan Sabuga.
Meski ada sedikit penurunan debit air, dia menekankan, pelanggan PDAM Tirtawening Kota Bandung tidak perlu khawatir karena pasokan air tetap berjalan.
“Ini memang pipa jalur untuk produksi di Badak Singa. Badak Singa itu untuk mengaliri air di bagian timur, mayoritas barat, tengah, dan selatan. Terdampak tidak sampai mati total, tapi durasi maupun debit yang didistribusikan mengecil,” tegas Sonny.
Disinggung mengenai proses perbaikan pipa tersebut, Sonny menjelaskan, pihaknya kini masih melakukan pengkajian penyebab pecahnya pipa transmisi Cisangkuy Lama ini.
“Apakah ini dari sambungan bocornya itu atau dari bodi, ini belum jelas. Nanti kita lihat, pipa diangkat nanti kelihatan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, PDAM Tirtawening Kota Bandung menyampaikan permohonan maaf dengan adanya gangguan distribusi air ke para pelanggan. Selain mengalihkan distribusi air dengan mengambil saluran lainnya, PDAM Tirtawening Kota
Bandung menyiagakan tanki air minum guna membantu suplai air sebagai antisipasi selama proses distribusi terganggu akibat perbaikan pipa yang pecah.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Kami tidak pernah lelah untuk berikhtiar kepada pelanggan setia kami. Mohon doa restunya,” ujarnya.
0 Komentar