“Hati-hati
yang namanya klaster kantor, yang kedua klaster keluarga hati-hati,
yang terakhir juga klaster pilkada hati-hati ini, agar ini selalu
diingatkan,” tutur Presiden saat memberikan pengantar pada Sidang
Kabinet Paripurna (SKP) mengenai Penanganan Kesehatan dan Pemulihan
Ekonomi untuk Penguatan Reformasi Tahun 2021, di Istana Negara, Provinsi
DKI Jakarta, Senin (7/9).Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa yang
selalu dikejar-kejar adalah tempat-tempat umum dan publik, tetapi
sering dilupakan bahwa sekarang harus hati-hati pada klaster-klaster
yang tadi telah disampaikan.
”Klaster keluarga, karena kita sampai di rumah sudah merasa aman, nah justru di situlah yang kita harus hati-hati. Dalam perjalanan masuk kantor kita juga sudah merasa aman sehingga kita juga lupa di dalam kantor protokol kesehatan,” imbuh Presiden.
”Klaster keluarga, karena kita sampai di rumah sudah merasa aman, nah justru di situlah yang kita harus hati-hati. Dalam perjalanan masuk kantor kita juga sudah merasa aman sehingga kita juga lupa di dalam kantor protokol kesehatan,” imbuh Presiden.
Khusus terkait klaster pilkada, Presiden minta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) benar-benar memberikan ketegasan.
”Polri
juga berikan ketegasan mengenai ini, aturan main di pilkada, karena
jelas di PKPU-nya sudah jelas sekali. Jadi ketegasan saya kira Mendagri
nanti dengan Bawaslu agar ini betul-betul diberikan peringatan keras,”
imbuh Presiden.
Sebelumnya, Ketua
Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN),
Airlangga Hartarto, menyampaikan penanganan Covid-19 akan fokus di
beberapa provinsi dengan target menurunkan indikator dari Merah menjadi
Kuning/Hijau sebelum pelaksanaan Pilkada. Pernyataan tersebut
disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian usai Rapat
Pleno, Jumat (4/9) di kantornya Provinsi DKI Jakarta. (TGH/EN)
0 Komentar