Uang Arwah



Bandung.Swara Wanita Net.-


Oleh Jeremy Huang Wijaya

Dalam tradisi masyarakat Tionghoa yang beragama Budha dan Kong Hu Cu ketika ada keluarga yang meninggal baik itu ayah, ibu atau kakek nenek, maka wajib anggota keluarga nya membakar uang emas dan uang perak,. Tujuan membakar uang emas
digunakan sebagai persembahan para dewa sementara uang perak digunakan untuk arwah leluhur.
     "Berbagai jenis uang arwah diperuntukkan sebagai persembahan kepada roh yang berbeda pula.Tiga tipe utama dari uang arwah adalah uang tunai (atau disebut tembaga), perak, dan emas. Uang tunai dipersembahkan kepada orang yang baru meninggal atau roh-roh yang tidak diketahui asalnya. Uang emas (jin) dipersembahkan kepada orang mati dan dewa-dewa tinggi seperti Kaisar Giok. Uang perak (yin) hanya diperuntukkan untuk arwah para leluhur dan juga dewata lokal. Perbedaan penggunaan tersebut harus benar-benar diperhatikan untuk menghindari kebingungan atau gangguan dari roh-roh."
        Selain uang emas dan. Perak juga ikut dibayar dalam upacara kematian, dibakar juga Kertas Sembahyang Ong Seng Ci Berisi Mantra Untuk Surat Jalan di bakar Sembahyang Leluhur atau arwah di percaya dpt
membuat arwah Leluhur biar lebih Terang Dan tenang..
Ada 3 jenis kertas sembahyang yang dibakar yaitu Jiujin (九金, sembilan emas): kertas persegi lebar dengan cap persegi berwarna emas metalik serta huruf bertinta merah, dibakar sebagai persembahan untuk pejabat pasukan dan sanak keluarga.
"Kanjin (刈金, potongan emas): kertas persegi lebar dengan cap persegi emas metalik, dibakar sebagai persembahan untuk para dewata tinggi serta jiwa para leluhur.
"Xiaoyin (小銀, perak kecil): kertas persegi kecil dengan cap persegi perak metalik, dibakar sebagai persembahan bagi sanak saudara, leluhur, dan para dewa bumi."
Itulah pengertian dan jenis uang arwah juga kertas sembahyang

Posting Komentar

0 Komentar