Ramalan Joyoboyo Zaman Edan, Ketidak adilan terjadi


Ramalan Joyoboyo Zaman Edan, Ketidak adilan terjadi
 

Oleh Jeremy Huang

Saat ini terjadi bolak balik keadaan yaitu yang benar jadi salah dan yang salah terjadi benar, ada pepatah berkata 那些称恶为善、称善为恶、以黑暗为光明、以光明为黑暗、以苦为甜、以甜为苦的人有祸了。
Nàxiē chēng è wéi shàn, chēng shàn wéi è, yǐ hēi'àn wèi guāngmíng, yǐ guāngmíng wèi hēi'àn, yǐ kǔ wèi tián, yǐ tián wèi kǔ de rén yǒu huòle. Artinya Celakalah mereka yang menyebutkan kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat, yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang menjadi kegelapan, yang mengubah pahit menjadi manis, dan manis menjadi pahit.
Kondisi alam juga terjadi perubahan, disaat musim kemarau terjadi curah hujan yang tinggi.
Ramalan Jayabaya tentang "zaman edan" (zaman gila) mengisyaratkan adanya kekacauan dan ketidakstabilan sosial, politik, dan ekonomi. Ramalan ini sering dikaitkan dengan perubahan zaman yang radikal dan menimbulkan kesengsaraan. Bait yang populer, "Sak iki zaman edan, Sopo sing ora edan ora kaduman" (Sekarang ini zaman gila, siapa yang tidak ikut-ikutan gila tidak akan kebagian) menjadi simbol dari situasi ini.
Elaborasi Ramalan "Zaman Edan" Jayabaya:
Ketidakstabilan Sosial dan Politik:
Ramalan Jayabaya menyebutkan adanya hukum yang tidak adil, pemimpin yang tidak menepati janji, dan hilangnya kewibawaan para penguasa. Ini mengisyaratkan adanya kekacauan sosial dan politik yang menyebabkan berbagai masalah, termasuk korupsi dan ketidakadilan. Ramalan Jayabaya mengenai keadilan dan kebenaran menggambarkan masa depan yang penuh dengan ketidakadilan dan penyimpangan. Di satu sisi, hukum dan pengadilan tidak lagi berfungsi, keadilan tidak ada, dan kebenaran dianggap salah
Ketidakstabilan Ekonomi:
Ramalan juga mengisyaratkan adanya kesulitan ekonomi, di mana banyak orang mati kelaparan sementara yang lain berharta tetapi hidup sengsara. Hal ini bisa diartikan sebagai adanya kesenjangan ekonomi yang sangat besar dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar.
Kecenderungan Moral:
Ada indikasi bahwa norma-norma sosial dan moral mulai merosot, dengan orang-orang yang tidak jujur menjadi sukses, sedangkan orang jujur menderita. Ini menunjukkan adanya perubahan nilai-nilai yang negatif dan semakin banyaknya orang yang mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan bersama.
Perubahan Alam:
Ramalan Jayabaya juga menyinggung adanya tanda-tanda alam yang tidak biasa, seperti hujan di luar musim, gempa bumi, dan bencana alam lainnya. Ini bisa diartikan sebagai adanya dampak dari perubahan zaman yang tidak hanya berdampak pada kehidupan manusia, tetapi juga pada alam sekitar.
Makna di Balik Ramalan:
Ramalan "zaman edan" Jayabaya bukan hanya sekadar ramalan tentang masa depan, tetapi juga merupakan kritik terhadap kondisi sosial dan politik yang terjadi di masa lalu dan mungkin juga terjadi di masa depan. Ramalan ini mengajak untuk berpikir kritis dan waspada terhadap perubahan zaman, serta mendorong untuk mencari solusi yang tepat untuk mengatasi berbagai masalah yang terjadi.
Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran! Gunung-gunung melompat-lompat seperti domba jantan, dan bukit-bukit seperti anak domba.

Posting Komentar

0 Komentar