Memory ku
Oleh Jeremy Huang Wijaya
Di sponsori oleh Dennis Firmansyah dan Benyamin Setiabudi, waktu kamis 12 Juni 2025 , perjalanan ke Cirebon, bertemu dengan kawan kawan di kota Cirebon. Ditraktir makan oleh Valentino Agus Gojali di kantin 11 bertemu dengan Lisa dan Wawan.
Kemudian ke Taman Tuhan di Sudarsono bertemu Ci Tien Sudirgo, Josman, Michael Stevie dan istrinya Yohana, bertemu dengan Suwandi dan Panji, bertemu ke Toko Hoya di Pekiringan. Belanja pepes dage dan ikan asin sontong di Kanoman.
Ada perasaan sedih ketika melihat beberapa toko di Cirebon tutup, dan disewakan,
Sedih ketika melihat restoran Jumbo tutup padahal waktu tahun 1990-2016 restoran Jumbo adalah restoran terlaris.
Sedih ketika melewati jalan Siliwangi banyak toko tutup dan disewakan,, saya teringat waktu kecil tahun 1970-2019an jalan Siliwangi depan pasar pagi adalah daerah yang paling ramai pengunjung tidak pernah sepi. Dari pagi sampai pagi jalan Siliwangi, kalibaru banyak pedagang dan pengunjung.
Hotel Semarang di Siliwangi dekat pasar pagi tahun 1970an waktu saya kecil banyak yang menginap di sana. Kini sudah tidak ada lagi hotel semarang. Jalan Peralihan dan Basalamah banyak pengunjung yang datang.
Tahun 1970-2000 an menjamur rumah makan yang dikelola warga Tionghoa Kota Cirebon, ada yang menjual masakan Chinese Foood, Sea Foood dan tradisional Food.
Saya teringat beberapa rumah makan yaitu
Rumah Makan Nan Hiang di Kanoman sampai 1993 jual masakan Chinese Foood
Rumah makan Ketjil jalan Karanggetas sampai 1988
Rumah Makan Kentjana jalan Karang kencana sampai sekarang jual masakan Indonesia Foood
Rumah Makan Crowe sampai 1995 di Bahagia
Rumah makan Maxim jual Masakan Chinese Foood dan sea food, sekarang berganti nama jadi Magna di Bahagia
Rumah Makan Sapharilla Jalan Bahagia sekarang ganti nama jadi GE
Rumah makan Irit jalan Pecinan
Rumah makan Gouw Kit siang jalan Petratean
Rumah makan Jumbo jalan Siliwangi tutup tahun 2023
Rumah Makan Marina tahun 1995- saat ini
Dari data rumah makan yang pernah ada dan yang masih berjalan bahwa Cirebon pernah menjadi pusat wisata kuliner.
Di Cirebon dulu ada Taman Ade Irma Suryani, dan ada Mundu Bowling tempat main Bowling dikekola oleh Wim Brataadmaja
Oleh Sebab itu berharap Pemerintah kota Cirebon dapat membangkitkan dan menghidupkan kembali wisata kuliner di kota Cirebon.
Berharap pemerintah kota Cirebon banyak menyediakan tempat kuliner yang dapat dikunjungi bus wisata.
Tahun 1970-2000 an menjamur rumah makan yang dikelola warga Tionghoa Kota Cirebon, ada yang menjual masakan Chinese Foood, Sea Foood dan tradisional Food.
Saya teringat beberapa rumah makan yaitu
Rumah Makan Nan Hiang di Kanoman sampai 1993 jual masakan Chinese Foood
Rumah makan Ketjil jalan Karanggetas sampai 1988
Rumah Makan Kentjana jalan Karang kencana sampai sekarang jual masakan Indonesia Foood
Rumah Makan Crowe sampai 1995 di Bahagia
Rumah makan Maxim jual Masakan Chinese Foood dan sea food, sekarang berganti nama jadi Magna di Bahagia
Rumah Makan Sapharilla Jalan Bahagia sekarang ganti nama jadi GE
Rumah makan Irit jalan Pecinan
Rumah makan Gouw Kit siang jalan Petratean
Rumah makan Jumbo jalan Siliwangi tutup tahun 2023
Rumah Makan Marina tahun 1995- saat ini
Dari data rumah makan yang pernah ada dan yang masih berjalan bahwa Cirebon pernah menjadi pusat wisata kuliner.
Di Cirebon dulu ada Taman Ade Irma Suryani, dan ada Mundu Bowling tempat main Bowling dikekola oleh Wim Brataadmaja
Oleh Sebab itu berharap Pemerintah kota Cirebon dapat membangkitkan dan menghidupkan kembali wisata kuliner di kota Cirebon, menyajikan makanan khas Cirebon seperti Nasi Lengko, Nasi Jamblang, Gado Gado Ayam, Bubur Sop ayam, mie koclok,, docang, krupuk sambel, rujak kucur, rujak sambel asem, sea food, bandeng Losari disajikan dengan lahan parkir bus yang luas. Dan di tampilkan seni budaya khas Cirebon
0 Komentar