CIREBON.SWARAWANITA
NET. -Ketua DPRD
Provinsi Jawa Barat yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Kekeluargaan Istri
dan Ibu Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (IKIAD), Ineu Purwadewi Sundari
didampingi Anggota IKIAD dan Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) Provinsi Jawa
Barat serta Dharma Wanita Persatuan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
melaksanakan kegiatan bakti sosial di Desa Sepat Kecamatan Sumberjaya Kabupaten
Majalengka serta di UPTD Panti Sosial Rehabilitasi Tuna Sosial
(PSRTS) Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Cirebon,
Senin (17/12/2018)
Bakti Sosial yang
dilaksanakan dalam rangka Memperingati Hari Ibu Tahun 2018 tersebut,
sebagaimana yang disampaikan oleh Ineu, selain merupakan pelaksanaan program
kerja IKIAD di Bidang Sosial juga sebagai bentuk kepedulian IKIAD kepada
masyarakat di Jawa Barat.
“IKIAD telah berkeliling
ke beberapa wilayah di Jawa Barat untuk melaksanakan bakti sosial, ini tidak
lain adalah bentuk kepedulian kami, kanyaah kami terhadap masyarakat Jawa
Barat,” ujar Ineu.
Pada kegiatan bakti sosial
tersebut, IKIAD memberikan bantuan berupa bahan-bahan kebutuhan pokok serta
perlengkapan sekolah bagi anak-anak di Desa Sepat.
Kepala Desa Sepat,
Hasan Sanusi saat menyampaikan sambutannya merasa bersyukur dan menyambut baik
pelaksanaan bakti sosial di desanya, dan berharap dengan kegiatan bakti sosial
ini desanya akan mendapatkan perhatian lebih lanjut dari pemerintah.
Seusai melaksanakan
bakti sosial di Desa Sepat Majalengka, IKIAD juga melaksanakan kegiatan yang
sama di UPTD Panti Sosial Rehabilitasi Tuna Sosial Dinas Sosial Provinsi Jawa
Barat di Palimanan Kabupaten Cirebon.
Ketua DPRD beserta
anggota IKIAD, KPP dan Dharma Wanita Persatuan tidak saja berdialog dengan para
siswi penghuni UPTD namun juga berkesempatan untuk berkeliling melihat-lihat
fasilitas yang ada di UPTD serta melihat-lihat serta membeli hasil karya
penghuni UPTD seperti kerajinan tangan yang juga dijual di panti.
Selain memberikan bantuan, Ineu
memberikan motivasi kepada para penghuni panti untuk kembali melanjutkan
hidupnya dengan baik selepas dari panti.
“Manfaatkan
pelatihan-pelatihan yang telah diberikan selama di panti untuk membuka usaha
atau bekerja. Kembalilah kepada keluarga jangan sampai kembali lagi ke
sini,” papar Ineu.
“Mereka diantaranya
dikirim oleh Satpol PP bahkan ada yang memang datang sendiri untuk mendapatkan
pelatihan-pelatihan keterampilan seperti menjahit, bordir dan menata rambut,”
ujarnya. (hms/dh)
0 Komentar