BANDUNG.SWARAWANITA NET,-BANDinas
Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung di bawah kepemimpinan Ely
Wasliah telah menelurkan banyak inovasi, salah satunya adalah Mini Lab Security
yang masuk ke dalam Top 40 Inovasi Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara (PANRB). Kinerja Dispangtan juga diapresiasi karena mampu
menangani berbagai dinamika di bidang pangan Kota Bandung.
Ely
Wasliah, kini harus meninggalkan satuan yang membesarkan namanya itu. Setelah
berkarir di Dispangtan selama 31 tahun, sekarang Ely mesti pindah untuk
menjabat sebagai Kepala Dina Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota
Bandung.
Setelah ditinggalkan Ely, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema
Sumarna meminta agar jajaran Dispangtan Kota Bandung tidak mengendorkan
semangat berinovasi. Justru di bawah kepemimpinan Gin Gin Ginanjar, kepala
dinas yang baru, semangat itu harus semakin menyala.
"Predikat Top 40 Inovasi Pelayanan Publik itu bukan
main-main. Kita berhasil mengalahkan ribuan pesaing. Semoga itu bisa memotivasi
kita untuk terus meningkatkan inovasi. Bahkan kalau bisa sampai Top 10,"
ujar Ema di sela-sela acara pisah sambut Kepala Dispangtan Kota Bandung, di
Kantor Dispangtan Kota Bandung, Kamis (18/7/2019).
Menurutnya, ada banyak cara untuk mengoptimalkan peran Dispangtan.
Hal yang paling utama adalah memastikan kebutuhan pokok masyarakat, terutama
pangan segar, terpenuhi dengan baik. Pasalnya, Kota Bandung sebagai kota jasa
belum mampu memproduksi bahan pangan sendiri. Sekitar 98% bahan makanan di Kota
Bandung dipasok dari luar.
"Bandung ini kota kolektif distributif. Kita akan menjadi
pilar penentu pergerakan distribusi barang pertanian, walaupun bukan supply
bahan baku, tapi barang itu jadi bagian dari pergerakan supply Kota Bandung dan
sekitarnya," jelas Ema yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas
Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung.
Dalam sehari, kebutuhan pokok Kota Bandung memang terbilang sangat
banyak. Warga Bandung membutuhkan 600 ton beras per hari. Belum lagi kebutuhan
telur yang mencapai 120 ton, kebutuhan daging ayam hingga 600.000 ekor dan sapi
80 ekor setiap hari.
Tugas pokok dan fungsi Dispangtan, lanjut Ema, tak lepas dari
peran Disdagin pula. Maka, ia meminta Ely untuk terus berkoordinasi dengan
satuannya terdahulu.
"Koordinasi juga harus optimal dengan PD Pasar Bermartabat.
Karena pusat distribusi ada di mereka. Mereka punya peran untuk memastikan
harga, kebersihannya, dan sebagainya," lanjut Ema.
Selain itu, Ema berpesan kepada Gin Gin agar cepat beradaptasi
dengan lingkungan yang baru. Apalagi, Gin Gin memegang jabatan strategis yang
menyangkut kebutuhan pokok masyarakat.
Gin Gin lantas menyanggupi arahan tersebut. Ia pun meminta bantuan
jajaran Dispangtan untuk bekerja sama dan berkolaborasi untuk mewujudkan arahan
Sekda.
"Insya Allah, saya akan bekerja sebaik-baiknya. Saya mohon
bantuan teman-teman sekalian," ujar Gin Gin.*
0 Komentar